Banyak orang bertanya, “Ngapain kamu ngelanjutin S2 ke Taiwan ?“, “mau S2 apa di sana?” atau “Emang bisa bahasa mandarin?”
ya… pertanyaan-pertanyaan semacam ini sering kali ditanyakan orang-orang apalagi menjelang keberangkatanku ke Taiwan (secara emang ndak ngomong ke orang-orang jauh-jauh hari) ya jadi aku mau sedikit share di sini gimana kok akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan S2 di Taiwan.
HONESTLY, sebenarnya S2 di NTUST (National Taiwan University of Science and Technology) atau yang dikenal dengan 臺灣科技大學 adalah sebuah ketidaksengajaan *beneran*,
.
.
Berawal dari selesai kuliah drh. (dokter hewan) lalu pengen banget lanjut S2 dan akhirnya daftarlah di Murdoch University, Perth dengan jurusan Master of Veterinary Studies in Veterinary Surveillance (MVS) dan tidak diterma DITERIMA kalee… dengan kondisi “conditional offer” karena belum menyerahkan 1 dokumen yaitu… IELTS. Tapi ketika itu deadline untuk submission sangat mepet dan karena belum ada persiapan untuk test IELTS mana biaya yang sangat mahal lagi dan aku menyadari bahwa bahasa Inggrisku sangat sangat sangat sangat BAGUS *tidak bagus* akhirnya kuputuskanlah untuk mundur 😦 kalau di tanya apa tidak menyesal? ya pasti nyesal kenapa ndak diambil tapi positif thinking aja mungkin bukan jalannya di situ. nih buktinya…
Then~ akhirnya coba-coba lagi untuk apply di Glasgow University, Scotland untuk jurusan Master of Veterinary Public Health dan hasilnya…. keterima lagi namun waktu itu sama dengan Murdoch, deadline submission juga mepet dan IELTS lagi-lagi adalah syarat yang dibutuhkan dan belum terpenuhi. Akhirnya, mundur juga dari Glasgow University.
Lalu coba lagi di ChiangMai University, Thailand. Ketika itu ada teman yang mendaftar ke sana dengan jurusan Master of Veterinary Public Health dan kita sama-sama berencana untuk kuliah bareng, ngurus dokumen juga bareng-bareng. Waktu itu untuk syarat-syaratnya sudah masuk semua dan keterima juga, namun ada hal yang tidak bisa kuungkapkan di sini alasan untuk tidak berangkat ke ChiangMai University dan akhirnya kuputuskan untuk mundur juga dari ChiangMai University.
Akhirnya kuputuskan untuk melanjutkan kerjaku sebagai guru dan dokter hewan (bisa di lihat di postingan lainnya) dan menjalani kerjaan seperti biasa SAMPAI DESEMBER 2016 ketika ada potluck di rumah salah seorang teman, ada teman SMA yang hendak melanjutkan kuliah Doktoralnya di NTUST, Taiwan. Dia blg, “coba aja daftar di Taiwan siapa tahu bisa masuk” aku berfikir awalnya mau ambil jurusan apa di Taiwan kan ga bisa bahasa mandarin juga. alhasil, mulailah cari-cari info tentang kuliah di Taiwan. Ada 2 universitas yang kucoba yaitu NTU (National Taiwan University) dengan jurusan International Master Program – Economic Agricultural dan NTUST (National Taiwan University of Science and Technology) dengan jurusan Graduate Institute of Digital Learning and Education. ALHASIL, di NTU keterima namun tanpa beasiswa, sedangakan di NTUST diterima dengan beasiswa. DAN, here i am
Student of “Graduate Institute of Digital Learning and Education (GIDLE)” – 數位學習與教育研究所, National Taiwan University of Science of Technology (臺灣科技大學)
detail kenapa Taiwan adalah salah satu negara yang patut kalian pertimbangkan untuk studi bisa kalian lihat di postingan ini –> Lanjut S2 di Taiwan (Part-2)
MicMacMax 